Tips Pindah Hosting #1 : Backup Data & Persiapan

Posted by

Per hari ini lengkaplah proses pemindahan hosting yang saya miliki yang mencakup lebih dari 10 website/blog (milik saya, teman maupun perusahaan) dengan total kapasitas hosting yang dipindah mencapai > 2 GB. Proses yang masih berlangsung adalah propagasi DNS yang sebagian besar sudah berjalan dengan baik.

Alasan utama pemindahan hosting yang saya lakukan adalah penyederhanaan proses maintenance dan dengan tujuan mengurangi biaya yang timbul dari tersebarnya hosting yang saya miliki.

Secara umum pemindahan hosting yang saya lakukan berjalan cukup lancar dengan satu-satunya bottleneck yang terjadi adalah dalam bentuk dump file MySQL dalam ukuran cukup besar. Salah satu blog utama saya misalnya, memiliki file teks MySQL > 100 MB padahal kemampuan default import PHPMyAdmin hanya dalam kisaran 2 MB (default di hosting saya malah maksimal 512 KB :-( ). Hal ini bisa saya atasi dengan baik dan mudah dengan menggunakan feature tambahan yang akan saya bahas lebih jauh pada tulisan berikutnya.

Pemindahan hosting sebenarnya akan sangat mudah jika kita memiliki akses root ke server hosting atau punya akses ssh dan hak penuh pada home folder. Sayangnya, akses ini tidak dimiliki oleh pelanggan shared hosting seperti saya :-D kecuali saya melakukan upgrade langganan menjadi Virtual Private Server (VPS) atau sekalian Dedicated Server.



PERSIAPAN

Sebelum melakukan pemindahan hosting, berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai persiapan :

  1. Lakukan pemindahan sebelum masa berlaku hosting selesai. Kalau sudah terlewat ya terpaksa memperpanjang hosting atau malah membiarkan hosting down selama beberapa saat.
  2. Lakukan pencatatan name server yang lama maupun yang baru, berikut dengan IP Address hosting yang lama.
  3. Jika pemindahan membutuhkan transfer data dalam jumlah besar (paling tidak diatas 10-20 MB), sangat disarankan memiliki/meminjam akses ssh ke salah satu server yang memiliki kemampuan bandwidth dan transfer data dalam jumlah besar. Sangat kebetulan saya memiliki akses ssh untuk hosting yang saya dan beberapa website lain yang saya tempatkan di DreamHost sehingga saya bisa memanfaatkannya sebagai gateway penyimpanan data.Hosting baru saya sendiri merupakan paket reseller dan saya hanya mendapatkan akses ssh untuk 1 domain utama :-) . Percayalah, kecuali anda memiliki akses internet kecepatan tinggi, upload data merupakan hal yang sangat menyebalkan, apalagi jika melibatkan jumlah data yang besar. Upload data sebesar 10 MB saja sudah membuat saya BT, apalagi jika sampai ratusan MB hingga 1 GB :-) . Bisa saja prosesnya ditinggal namun otomatis hal ini membuat proses pemindahan hosting tidak berjalan secepat yang diinginkan.

BACKUP DATA

Ada beberapa cara melakukan backup data hosting, yaitu :

  1. Jika hosting yang anda gunakan memiliki akses Cpanel (tanyakan pada pihak hosting, sebagian besar hosting memiliki feature ini secara default), gunakan fasilitas backup dari Cpanel. Lakukan backup full home directory karena backup ini akan melakukan backup seluruh data hosting yang dimiliki, termasuk melakukan dumping database dalam bentuk file teks MySQL (kecuali menggunakan database tipe lain). Pengalaman saya, backup cara ini merupakan cara termudah, termurah dan relatif cepat.
  2. Jika hosting tidak memiliki Cpanel namun memiliki akses SSH, belajarlah melakukan perintah kompres folder menjadi file zip atau tar.gz :-) . Backup data bisa dilakukan dengan cara melakukan kompresi folder hosting dalam bentuk file zip atau file tar.gz. Pengguna sistem Linux semestinya tidak asing dengan perintah-perintah kompresi berbasis shell maupun dengan tipe file tar.gz. File backup yang sudah terkompres dapat dikirim ke tujuan baik melalui ftp maupun didownload dengan wget dari hosting tujuan
  3. Jika hosting tidak punya CPanel maupun SSH (kasihan banget :-D ) namun memiliki akses FTP, gunakan akses FTP untuk melakukan backup folder. Cara ini cukup merepotkan jika kita melakukan transfer data yang banyak dan ukurannya besar. Timbul 2 pekerjaan disini yaitu melakukan download file ke komputer kita kemudian melakukan upload data ke hosting baru.
  4. Jika hosting tujuan tidak memiliki CPanel, akses SSH maupun FTP, sepertinya anda salah ambil hosting atau memang tidak peduli ?? (item no 4 ini just kidding meski saya tentu akan sangat heran jika salah satu dari ketiga fasilitas diatas tidak dimiliki :-D )

Pemindahan hosting yang saya lakukan adalah menggunakan CPanel. Hasil backup langsung saya set agar dikirim ke server hosting saya di DreamHost (atau server lain jika anda punya akses FTP). Cara ini sangat saya rekomendasikan karena prosesnya cepat, singkat dan kita tidak perlu melakukan download/upload data secara manual.



FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: Monday, July 27, 2009

0 comments:

Post a Comment